SELAYANG PANDANG DARI BATAM DAN KEPULAUAN RIAU

BATAM, SINGAPORE DAN JAKARTA

Posted by terijengki on Senin, 07 November 2011

Sejenak saya duduk-duduk di ruang tunggu Harbourfront Singapore, karena waktu keberangkatan Fery Pinguin menuju Batam masih 2 jam lagi. 


Kepergian saya ke Singapore bisa dibilang rutin saat itu. Kebetulan ada Kenalan  di Jakarta dan Medan yang nyuruh saya ngantar atau pun jemput barang dari dan ke Singapore yaitu di daerah kembangan. 

Beberapa saat kemudian datang satu rombongan , mungkin ada 9 orang yang kalau dengar logatnya pasti dari Jakarta. Setelah sedikit mendengar pembicaraan mereka ternyata mereka lagi wisata belanja ke Singapore. Kebetulan saat itu ada seorang lelaki setengah baya yang berdampingan duduk dengan saya.

Dia menegur saya," Dari Jakarta juga Mas?'.
"Nggak, saya dari Batam". jawab saya.
Lalu dengan sedikit bangga dia bercerita, bahwa dia dan teman-temannya lagi wisata belanja di Singapore. Kebetulan ada merk - merk ternama yang diskon katanya. Rupanya di Jakarta sana ada kebanggaan jika bisa belanja di Singapore ataupun malaysia. 

Saya merasa, pandangan mereka  agak remeh pada saya. Agak gondok juga melihat mereka, tapi saya hanya diam saja melihat mereka. Lalu ada temannya yang bertanya . 
"Kesini liburan atau gimana Mas?".
" Saya kesini hanya ngantar dan ngambil barang" 
"Sering ke Singapore ya Mas?'. Tanya temanya lagi.
Karena tadinya udah sedikit gondok, maka saya jawab sedikit congkak.
" Kalau saya ke Singapore dua kali seminggu, maaf-maaf saja ya Mas...Saya minum di Batam pipis di Singapore, Makan di Batam buang air besar di Singapore". 

Mendengar pernyataan saya mereka terdiam, tapi bak kata orang Medan sepala tanggung bakar aja sekalian.
" Saya heran melihat orang Indonesia belanja ke Singapore jadi kebanggaan, padahal setiap hari Jumat, Sabtu dan minggu orang Singapore berbondong-bondong pergi ke Batam. Mulai belaja harian, pakaian, makanan, minuman, hiburan dan lain-lain". Kata saya.

" Kalau untuk belajar Disiplin, kerja dan menuntut Ilmu atau belajar memberantas korupsi bolehlah ke Singapore".

Kali ini mereka yang terdiam tetapi karena perasaan  udah panas omongan saya lanjutkan. 
" Singapore ini kalau gak ada Tanah dan Pasir dari Indonesia pasti tak sebesar ini. Sekarang entah siapa yang  pintar, tanah dan pasir dari Indonesia dibuat menimbun laut dan bikin Apartemen atau kondom minium atau apalah namanya tu. Selanjutnya apartement  dan kondominium di beli Orang Kaya dari Indonesia dengan harga gila-gilaan".

Kali ini mereka bukan hanya terdiam tapi merah padam muka mereka. Karena waktu mulai gelap dan Fery Pinguin pun sudah mau berangkat, maka saya pamit sama mereka. ( Kenangan dengan Keluarga Sheikh Ahmad di Singapore.  (Terijengki )

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar